Banyak alasan mengapa di seluruh
dunia penduduknya bermasalah dengan nutrisi. Bukan berarti “kurang
makan” seperti yang kebanyakan terjadi di negara-negara yang
kekurangan seperti Ethiopia dll dimana kasus kelaparan masih sangat banyak
ditemukan.
Ketika berbicara nutrisi, yang dimaksud adalah apa yang diserap oleh tubuh setelah makanan itu melewati usus. Nutrisi apa yang kita dapatkan sebagai proses terakhir sebelum benar – benar di olah untuk menjadi energi dan terpakai sehari-hari.
Menariknya ada banyak pertanyaan yang mungkin jika kita berpikir sejenak sebelum menjawab, akan ketemu jawaban bahwa judul tebal yang di paragraf ini “mungkin” memang benar kita semua alami, termasuk anda. Ini pertanyaannya:
Ketika berbicara nutrisi, yang dimaksud adalah apa yang diserap oleh tubuh setelah makanan itu melewati usus. Nutrisi apa yang kita dapatkan sebagai proses terakhir sebelum benar – benar di olah untuk menjadi energi dan terpakai sehari-hari.
Menariknya ada banyak pertanyaan yang mungkin jika kita berpikir sejenak sebelum menjawab, akan ketemu jawaban bahwa judul tebal yang di paragraf ini “mungkin” memang benar kita semua alami, termasuk anda. Ini pertanyaannya:
Pernahkah menghitung jumlah
kalori yang kita butuhkan sehari-hari sesuai dengan aktifitas, usia,
dan metabolisme tubuh? Atau kita langsung makan saja ketika lapar?
Pernahkah menghitung keseimbangan
& keberimbangan nutrisi. Artinya, semua nutrisi yang dibutuhkan ada dan
tersedia dan dalam jumlah yang tepat proporsional sehari-hari? Karena
seringkali makanpun harus terburu-buru atau kita memang tidak pernah menghitung
kalori perkalori itu?
Bagaimana dengan “mengunyah” sudahkah
cukup 30-32 kali sesuai saran orang tua dulu? Karena ternyata itu penting untuk
semakin mudahnya makanan terserap dan membantu proses kimiawi didalam mulut
sebelum masuk ke lambung
Bagaimana dengan bahan-bahan non
organik atau yang dikenal dengan TOKSIN? Cukup banyakkah di makanan dan
minuman kita sehari? Atau memang hampir dalam setiap kali kita makan PASTI
ada toksinnya?
Bagaimana dengan pola makan kita
yang di Asia? Yang terkenal dengan pola makan karbohidrat tinggi, bukan
protein tinggi? Belum makan nasi katanya belum makan tapi sudah
mengkonsumsi mie, ketela, roti, atau bahkan spagethi dan gado-gado yang nota
bene adalah karbohidrat lengkap? Ini karena budaya nasi - NO NASI = BELUM
MAKAN
Terus, camilan.
Sepertinya ini juga sudah menjadi makanan pokok sekarang. Pola makan sudah
tidak lagi 3x sehari tapi 3x plus plus dan sering kali camilan bahkan
mengandung kalori lebih banyak dari pada 3 x makan biasanya, karena tidak
pernah dihitung kan?
Sekarang tentang Vili Usus atau proses penyerapan nutrisi.
Ini sangat penting mengingat disinilah semua apa yang kita makan itu apakah terserap dengan baik atau tidak, atau bahkan banyak yang terbuang percuma?
Kurangnya air minum, serat (buah & sayur), terlalu banyak kopi, alkohol, lama mengkonsumsi obat dan stress yang tinggi sangat berpengaruh terhadap proses penyerapan ini.
Sehingga sering muncul pertanyaan:
“saya setiap hari makan enak, mewah dan mahal mengapa kok tidak bugar dan sering kelelahan ya?
Dan faktanya, hal ini semakin lama semakin memburuk, bukan malah membaik. Ini dikarenakan tuntutan kerja, cari duit, terbatasnya waktu dan pilihan makan yang ada disekitar lingkungan anda, dll. Wajar kan, semakin hari semakin banyak orang yang sakit dan banyak penyakit baru bermunculan, saling berlomba dengan perkembangan munculnya smart phone?
Sekarang tentang Vili Usus atau proses penyerapan nutrisi.
Ini sangat penting mengingat disinilah semua apa yang kita makan itu apakah terserap dengan baik atau tidak, atau bahkan banyak yang terbuang percuma?
Kurangnya air minum, serat (buah & sayur), terlalu banyak kopi, alkohol, lama mengkonsumsi obat dan stress yang tinggi sangat berpengaruh terhadap proses penyerapan ini.
Sehingga sering muncul pertanyaan:
“saya setiap hari makan enak, mewah dan mahal mengapa kok tidak bugar dan sering kelelahan ya?
Dan faktanya, hal ini semakin lama semakin memburuk, bukan malah membaik. Ini dikarenakan tuntutan kerja, cari duit, terbatasnya waktu dan pilihan makan yang ada disekitar lingkungan anda, dll. Wajar kan, semakin hari semakin banyak orang yang sakit dan banyak penyakit baru bermunculan, saling berlomba dengan perkembangan munculnya smart phone?
0 komentar:
Posting Komentar